Simak Alasan Mengapa Pertamina Menaikkan Harga Pertamax dan Pertamax Turbo?
Pertamina, perusahaan minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia, telah memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax dan Pertamax Turbo mulai hari ini, Rabu (1/3). Keputusan ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, terutama pengguna kendaraan bermotor, karena kenaikan harga BBM pasti akan berdampak pada biaya operasional sehari-hari.
Tentu saja, kenaikan harga BBM ini bukan keputusan yang mudah bagi Pertamina. Pihak perusahaan mempertimbangkan banyak faktor sebelum menaikkan harga, seperti fluktuasi harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan bahwa harga BBM Pertamina ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk publikasi MOPS (Means of Platts Singapore) dan kurs.
Dalam keterangan tertulisnya, Irto menjelaskan bahwa kenaikan harga mengacu pada rata-rata MOPS untuk periode 25 Januari 2023 hingga 24 Februari 2023. Ini berarti bahwa kenaikan harga berbeda di setiap provinsi, tergantung pada besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) di wilayah tersebut. Di wilayah DKI Jakarta, harga baru Pertamax adalah Rp13.300 per liter.
Tentu saja, kenaikan harga BBM selalu menjadi isu sensitif bagi masyarakat. Namun, Pertamina berusaha untuk menjamin bahwa harga produk mereka masih lebih murah dibandingkan SPBU swasta lainnya. Irto menjelaskan bahwa harga tersebut telah memenuhi ketentuan batas atas pada periode Maret 2023 yang ditetapkan untuk setiap jenis BBM.
Pertamina terus melakukan penyesuaian dan penetapan harga BBM berkala sejalan dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar. Meskipun demikian, kenaikan harga Pertamax dari Rp12.800 menjadi Rp13.300 per liter dan Pertamax Turbo dari Rp14.850 per liter menjadi Rp15.100 per liter, tentu saja, menjadi kabar yang kurang menggembirakan bagi para pengguna kendaraan bermotor.
Namun, ada satu hal yang harus diingat: BBM bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi biaya operasional kendaraan. Ada banyak cara lain untuk menghemat pengeluaran, seperti berkendara dengan bijak dan mempertahankan kecepatan yang stabil. Memang, kenaikan harga BBM pasti akan mempengaruhi anggaran belanja, namun jangan sampai kita kehilangan kendali atas keuangan kita sendiri.
Situasi ini tentu saja membuat kita merasa tidak nyaman. Namun, sebagai konsumen, kita juga harus memahami tantangan yang dihadapi oleh perusahaan seperti Pertamina. Mari kita tetap tenang dan berusaha mengatasi situasi ini dengan bijak.
Tags Fakta Menarik NewsSubscribe Our Newsletter
0 Komentar
Post a Comment
Kebijakan berkomentar :
Berkomentarlah dengan tata bahasa yang baik, agar orang tau sebijak apa karakter anda melalui kata-kata.
Silahkan berkomentar apapun selagi masih berhubungan dengan halaman postingan ini.
Dilarang berkomentar menggunakan Link Aktif.
Centang Notife Me agar mendapatkan notifikasi balasan komentar admin melalui Email.